Melihat Hasil Karya Komunitas Batik Rusun Pulogebang Selama PSBB
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan selama kurang lebih dua bulan ternyata tak membuat para anggota Komunitas Batik Rusun Pulogebang (KBRP) berhenti menghasilkan karya.
Sampai sekarang kami masih terus membatik untuk menuntaskan pesanan dari pelanggan
Di tengah pandemi COVID-19, komunitas yang didominasi kaum ibu ini masih mampu membuat puluhan batik tulis dengan berbagai motif dari rumah masing-masing.
Wakil Ketua KBRP, Ayu mengatakan, sebelum PSBB diberlakukan, kegiatan membatik dikerjakan bersama 10 anggotanya di workshop KBRP di Blok H, RT 13/11 Rusun Pulogebang, Jakarta Timur.
Menengok Aktivitas Perajin Batik Marunda di Masa PSBB"Sampai sekarang kami masih terus membatik untuk menuntaskan pesanan dari pelanggan. Tapi pembuatan batik kami lakukan dari rumah masing-masing," ujarnya, Rabu (27/5).
Ia menjelaskan, hingga kini, para anggota telah berhasil membuat 25 batik tulis motif pigeon dan gedung-gedung di Jakarta dengan ukuran panjang dua meter dan lebar 1,5 meter dari kediaman masing-masing.
"Kegiatan itu kami lakukan sembari mengisi waktu di rumah. Sebagian besar batik yang dipesan berasal dari Jakarta Creative Hub," ucapnya.
Menurut Ayu, menjelang Ramadan sampai saat ini, para anggota komunitasnya belum kembali mendapatkan pesanan batik dari pelanggan maupun Jakarta Creative Hub.
"Mudah-mudahan setelah PSBB berakhir, kita menerima pesanan lagi dari pelanggan agar bisa mendapatkan penghasilan dari rumah," tandasnya.